1.PENDAHULUAN
Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai nilai estetika dan nilai ekonomi yang tinggi. Keragaman bentuk, warna, dan karakteristik morfologi yang unik lainnya menjadikan anggrek diminati dan dikembangkan oleh masyarakat di seluruh dunia. Diperkirakan ada lebih dari 20.000 spesies anggrek di seluruh dunia, dan lebih dari 6.000 spesies anggrek tersebar di hutan belantara Indonesia.
Disamping kekayaan anggrek spesies yang tersebar di seluruh dunia, angrek hibrida turut pula memperkaya keanekaragaman anggrek dunia. Hingga saat ini diperkirakan telah dikembangkan lebih dari 100.000 jenis anggrek hibrida yang dibudidayakan.
Kalimantan merupakan pulau terbesar ketiga di dunia yang memiliki keanekaragaman anggrek spesies yang sangat besar. Ahli botani telah memperkirakan bahwa 2.500-3.000 jenis anggrek terdapat di Kalimantan atau 75% dari tumbuhan anggrek Malesian. Dari angka ini, 30-40% di antaranya diperkirakan merupakan endemik di pulau ini. Ahli lain mencatat lebih dari 1.400 jenis anggrek terdapat di Kalimantan.
Kalimantan Tengah dengan luas 15,3 juta hektar memiliki belantara yang merupakan habitat terbaik bagi anggrek spesies. Saat ini kawasan hutan Kalimantan Tengah telah banyak dikonversi menjadi lahan pemukiman, lahan pertanian, perkebunan besar, dan pertambangan. Berkurangnya habitat anggrek ini menyebabkan keanekaragaman anggrek semakin menurun. Oleh karena itu upaya perlindungan dan pelestarian anggrek spesies Kalimantan tengah terhadap kepunahan harus segera dilakukan.
Potensi anggrek spesies Kalimantan Tengah dan juga anggrek hibrid berpeluang untuk dimanfaatkan dan dikembangkan dalam rangka memenuhi kepuasan batin para pencinta anggrek dan/atau sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat. Upaya pemanfaatan dan pengembangan potensi tanaman anggrek ini masih belum intensif dilakukan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan antara lain keanekaragaman anggrek masih belum tergali, promosi akan keunikan dan keindahan tanaman anggrek masih belum gencar dilakukan. Penyebab lainnya adalah wadah yang menghimpun masyarakat peranggrekan masih belum meluas di Kalimantan Tengah.
Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) merupakan perhimpunan tempat berkumpulnya masyarakat peranggrekan di Indonesia. PAI bersifat profesional dan non politis serta tetap mengutamakan segi sosial dan ekonomi. PAI Daerah Kalimantan Tengah telah pernah berdiri, namun belum berkembang dengan baik. Untuk mengangkat potensi anggrek spesies Kalimantan Tengah dan menangkap peluang ekonomi pengembangan anggrek bagi masyarakat peranggrekan maka PAI Daerah Kalimantan Tengah untuk masa bakti 2010 – 2015 merancang program kerja demi menggapai visi “mewujudkan pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan tanaman anggrek untuk kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah”.
Visi
Mewujudkan pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan tanaman anggrek untuk kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah.
Misi
- Memperkuat dan memperluas organisasi PAI di Kalimantan Tengah.
- Menjalin kerjasama dengan para pihak (stakeholder) yang terkait denganperanggrekan.
- Melakukan eksplorasi, perlindungan dan pelestarian anggrek spesies Kalimantan Tengah.
- Melakukan penguatan kapasitas masyarakat peranggrekan sehingga mampu memanfaatkandan mengembangkan tanaman anggrek untuk tujuan ekonomi.
- Menumbuhkan kecintaan akan tanaman anggrek, khusus anggrek spesies Kalimantan Tengah, yang beranekaragam jenisnya, keunikannya dan keindahannya.
Tujuan
- Menyediakan wadah bagi masyarakat peranggrekan di Kalimantan Tengah untuk terlibat dan peduli terhadap perlindungan, pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan tanaman anggrek.
- Menggalang dukungan dari para pihak terkait dengan peranggrekan (baik pemerintah maupun swasta) untuk terlibat dan peduli terhadap perlindungan, pelestarian, pemanfaatan dan pengembangan tanaman anggrek.
- Mendata anggrek spesies baru, melindungi dan melestarikan anggrek spesies Kalimantan Tengah dari ancaman kepunahan.
- Meningkatkan kemampuan masyarakat peranggrekan (pehobi, pemerhati, peneliti, dan petani) agar mampu memanfaatkan dan mengembangkan tanaman anggrek sebagai sumber pendapatan.
- Meningkatkan kecintaan masyarakat umum akan tanaman anggrek sehingga dapat mengambil bagian dalam upaya perlindungan dan pelestarian.
2.PROGRAM KERJA
Program kerja PAI Daerah Kalimantan Tengah tahun 2010 – 2015 dirancang untuk mewujudkan tujuan dengan menjalan misi untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Sebagai dasar untuk menetapkan program kerja maka dilakukan identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Hasil penilaian terhadap kekuatan adalah sebagai berikut (1) Adanya masyarakat peranggrekan (pehobi, pemerhati, peneliti, dan petani/pedagang) yang tersebar di Kalimantan Tengah, (2) Ada organisasi Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Daerah Kalimantan Tengah, (3) Potensi anggrek spesies Kalimantan Tengah yang sangat besar, (4) Potensi anggrek hibrida yang berkembangan di Kalimantan Tengah.
Kelemahan yang teridentifikasi adalah (1) Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Daerah Kalimantan Tengah mempunyai kepengurusan yang telah habis masa baktinya, (2) Belum terbentuknya organisasi PAI di tingkat kabupaten/kota, (3) Potensi anggrek spesies Kalimantan Tengah belum tereksplorasi, terkarakterisasi dan terdokumentasi, (4) Keunikan dan estetika anggrek spesies Kalimantan tengah dan anggrek hibrida belum dikenal luas oleh masyarakat, dan (5) Pengetahuan dan keterampilan serta permodalan masyarakat peranggrekan masih terbatas.
Secara eksternal, peluang yang teridentifikasi adalah (1) Peluang pasar tanaman hias di tingkat lokal, nasional dan internasional yang terbuka luas, (2) Kebijakan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tentang Green Province dan peningkatan ekonomi kerakyatan. Sementara ancaman yang bagi pengembangan anggrek adalah (1) perkembangan perkebunan besar swasta, pertambangan dan ijin HPH mengancam kelestarian anggrek spesies Kalimantan Tengah, (2) peraturan perundangan tentang pelarangan peredaran spesies-spesies yang dilindungi (termasuk anggrek).
Memperhatikan kekuatan (strengths) , kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (Threats), maka dapat ditetapkan strategi sebagai berikut:
1)Menghimpun potensi masyarakat peranggrekan yang tersebar di kalimantan Tengah dalam wadah organisasi PAI untuk melindungi dan melestarikan potensi anggrek Kalimantan Tengah, untuk selanjutnya dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai usaha peranggrekan dalam menangkap peluang pasar anggrek yang cukup luas.
2)Menggali potensi anggrek spesies Kalimantan Tengah dan anggrek hibrida untuk menangkap peluang ekonomi dari usaha peranggrekan dengan melakukan eksplorasi, karakterisasi dan dokumentasi, serta melakukan upaya pelestarian dan perlindungan dari ancamana kepunahan.
3)Meningkatkan pengenalan masyarakat terhadap tanaman anggrek sehingga makin banyak masyarakat pencinta anggrek, sehingga makin banyak pencinta anggrek yang dapat mengambil bagian dalam upaya perlindungan dan pelestarian anggrek.
4)Meningkatkan kapasitas masyarakat peranggrekan sehingga mempunyai pengetahuan, keterampilan dan jiwa kewirausahaan untuk mengembangkan usaha peranggrekan, serta mampu terlibat dalam upaya perlindungan dan pelestarian dari ancaman kepunahan.
Berdasarkan rangkuman strategi yang telah ditetapkan di atas, maka Program Kerja Utama yang akan dilakukan selama periode 2010-2015 adalah sebagai berikut:
1.Program Konsolidasi Organisasi
Tujuan ini bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan organisasi PAI di Kalimantan Tengah sebagai wadah berhimpunnya masyarakat peranggrekan dalam rangka melestarikan, melindungi dan memanfaatkan peranggrekan. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah (a) Penguatan organisasi PAI Kalteng, dan (b) Pengembangan Kerjasama.
Dalam penguatan PAI Kalteng dapat dilakukan kegiatan-kegiatan seperti (a) membina hubungan organisasi dengan DPP PAI, (b) membentuk DPD dan DPC PAI, (c) membina DPC PAI, (d) studi banding pengorganisasian dan budidaya anggrek ke DPP PAI (e) mengadakan pertemuan berkala, (f) melaksanakan kegiatan kesekretariatan. Sementara itu, dalam pengembangan kerjasama akan dilakukan (a) sosialisasi organisasi ke para pihak (stakeholder) terkait, (b) membangun kerjasama dan kemitraan dalam upaya pelestarian, perlindungan dan pemanfaatan peranggrekan.
2.Program Eksplorasi dan Pelestarian Anggrek Spesies Kalimantan Tengah
Program ini bertujuan untuk menggali potensi anggrek spesies Kalimantan Tengah untuk tujuan pelestarian, perlindungan dan juga pemanfaatan secara bijak (wise use).
Kegiatan pokok yang akan dilakukan adalah (a) Eksplorasi dan Konservasi, (b) Pendataan/dokumentasi, dan (c) Penelitian dan Pengembangan.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pokok eksplorasi dan konservasi adalah (a) melakukan eksplorasi anggrek spesies Kalimantan Tengah yang masih belum tergali, (b) melakukan konservasi in-situ dan ex-situ. Untuk kegiatan pokok pendataan/dokumentasi, kegiatan yang dilakukan adalah (a) membuat database anggrek spesies kalimantan Tengah, (b) membuat buku/katalog anggrek spesies Kalimantan Tengah. Pada kegiatan pokok penelitian dan pengembangan akan dilakukan penelitian dan pengembangan peranggrekan terkait dengan teknik perbanyakan, budidaya, persilangan/pemuliaan tanaman, ekologi dan lainnya.
3.Program Promosi Tanaman Anggrek
Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan pengenalan dan kecintaan akan tanaman anggrek sehingga makin banyak pencinta anggrek yang siap mengambil bagian dalam upaya pelestarian, perlindungan dan pemanfaatan tanaman anggrek secara bijak. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah (a) Pameran/bazar dan Lomba, (b) Publikasi, (c) Seminar.
Kegiatan pokok pameran/bazar dan lomba dilakukan dalam bentuk (a) mengadakan/mengikuti pameran/bazar dengan menampilkan tanaman anggrek, (b) mengikuti lomba anggrek pada tingkat lokal, regional, nasional atau bahkah internasional, (c) mengadakan lomba pada tingkat lokal dan regional. Kegiatan pokok publikasi dilakukan dalam bentuk (a) membuat leaflet, banner, buku saku, newsletter tentang peranggrek, (b) membuat website, (c) dialog interaktif di televisi/radio. Kegiatan pokok seminar dilakukan untuk menyemaikan peranggrekan kepada masyarakat peranggrekan.
4.Program Penguatan Kapasitas Masyarakat Peranggrekan
Program ini bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat peranggrekan dalam rangka melakukan upaya pelestarian, pelindungan dan pemanfatan anggrek secara bijak. Kegiatan pokok yang dilakukan adalah (a) Pelatihan/kursus, (b) Penguatan Modal Usaha.
Kegiatan pokok pelatihan/kursus ditujukan kepada anggota PAI yang ingin memanfaatkan anggrek untuk berbagai tujuan. Kegiatan-kegiatannya adalah (a) pelatihan penangkaran anggrek, (b) pelatihan budidaya anggrek, (c) pelatihan kewirausahaan, (d) pelatihan penjurian. Kegiatan pokok penguatan modal usaha ditujukan kepada anggota yang ingin mengembangkan tanaman anggrek untuk tujuan ekonomi. Bentuk kegiatannya adalah (a) memfasilitasi akses modal pada skema bantuan langsung masyarakat (BLM) dari Pemda, (b) memfasilitasi akses modal ke lembaga keuangan lainnya, (c) membentuk koperasi anggrek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar